Ahad, 15 Januari 2023

Ini Dia Mahasiswa Pencetus Kampung Warna-Warni di Kota Malang

Kampung warna-warni di Kelurahan Jodipan, Kota Malang, resmi dijadikan ikon destinasi oleh Pemkot Malang. Siapa sangka perkampungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas menyerupai Santorini di Yunani digagas oleh delapan mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diketuai Nabila Firdausiyah.

 

Para mahasiswa ini menyulap kampung yang dulunya kumuh menjadi destinasi wisata baru setelah disentuh dengan pengecatan warna-warni pada dinding, atap, pagar rumah hingga jalan setapak dan tangga-tangga batunya.

 

Alhasil, dengan menggandeng program Corporate Social Responsibilities (CSR) perusahaan cat mereka berhasil mewujudkan ide kreatifnya. Warna mencolok tak pelak kini kawasan Jodipan menjadi obyek foto selfie yang menarik bagi siapa saja.

Kampung Warna-Warni Jodipan/Foto: Muhammad Aminudin

Dari berbagai postingan di media sosial, view foto yang diambil dari jembatan yang menghubungkan Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Gatot Subroto, tak jauh dari Stasiun Besar Malang menyebut pemandangan itu lebih menyerupai kawasan Izamal di Meksiko, Nyhavn di Denmark, St John di Kanada atau bahkan Cinque Terre di Itali.

 

"Orang sini menyebutnya sebagai kampung warna-warni," ujar Nabila Firdausiyah, Ketua kelompok mahasiswa yang menyulap kampung warna-warni, Selasa (6/9/2019).

 

Bersama tujuh temannya yang diberi nama Guys Pro Komunikasi UMM, kini Nabila bisa tersenyum bangga, hasil kerja nyata dirinya bersama Salis Fitria, Ira Yulia astutik, Dinni Anggraeni, Wahyu Fitria, Elmy Nuraidah, Fahd Afdallah dan Ahmad Wiratman.

 

Nabila mengisahkan, semua anggota timnya adalah mahasiswa Komunikasi UMM yang sedang menempuh mata kuliah Praktikum Event Public Relations. Tugas praktikum itulah yang mengharuskan mereka membuat program bermanfaat untuk masyarakat dengan menggandeng klien dari perusahaan swasta atau pemerintah.

 

"Kami harus membuat sebuah event yang bisa mencakup semuanya, partisipasi masyarakat, kebersihan, keindahan, kreativitas, dan yang penting kontinuitas," tutur Nabila.

 

Maka pilihan jatuh pada membuat program kerja bakti bersih-bersih, mengecat pagar, dan membuat mural. Tetapi kapasitas mahasiswa yang hanya sekelompok kecil membuatnya tidak maksimal.

 

Guys Pro-pun mencari akal lagi agar gerakan itu semakin masif. "Atas bimbingan dosen, kami berusaha mencari sponsor. Pilihan kami jatuh pada produsen cat di Malang yang memproduksi cat merk Decofresh," ujar Nabila.

 

Gayung bersambut, tak disangka, pihak PT Indana Paint sangat tertarik dengan proposal Guys Pro. Pemilik cat merk Decofresh ini siap menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk program ini.

 

Mereka manamainya sebagai "Decofresh Warnai Jodipan". Tak kurang 2 ton cat dihabiskan untuk menyulap kampung di bantaran sungai itu.

Berbagai elemen masyarakat dilibatkan untuk memulai bersih-bersih dan pengecatan lingkungan.

Tiada ulasan: