Kampung warna-warni di Kelurahan Jodipan, Kota Malang, resmi dijadikan ikon destinasi oleh Pemkot Malang. Siapa sangka perkampungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas menyerupai Santorini di Yunani digagas oleh delapan mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diketuai Nabila Firdausiyah.
Para mahasiswa ini menyulap kampung yang
dulunya kumuh menjadi destinasi wisata baru setelah disentuh dengan pengecatan
warna-warni pada dinding, atap, pagar rumah hingga jalan setapak dan
tangga-tangga batunya.
Alhasil, dengan menggandeng program Corporate
Social Responsibilities (CSR) perusahaan cat mereka berhasil mewujudkan ide
kreatifnya. Warna mencolok tak pelak kini kawasan Jodipan menjadi obyek foto
selfie yang menarik bagi siapa saja.
Kampung Warna-Warni Jodipan/Foto: Muhammad
Aminudin
Dari berbagai postingan di media sosial, view
foto yang diambil dari jembatan yang menghubungkan Jalan Panglima Sudirman dan
Jalan Gatot Subroto, tak jauh dari Stasiun Besar Malang menyebut pemandangan
itu lebih menyerupai kawasan Izamal di Meksiko, Nyhavn di Denmark, St John di
Kanada atau bahkan Cinque Terre di Itali.
"Orang sini menyebutnya sebagai kampung
warna-warni," ujar Nabila Firdausiyah, Ketua kelompok mahasiswa yang
menyulap kampung warna-warni, Selasa (6/9/2019).
Bersama tujuh temannya yang diberi nama Guys
Pro Komunikasi UMM, kini Nabila bisa tersenyum bangga, hasil kerja nyata
dirinya bersama Salis Fitria, Ira Yulia astutik, Dinni Anggraeni, Wahyu Fitria,
Elmy Nuraidah, Fahd Afdallah dan Ahmad Wiratman.
Nabila mengisahkan, semua anggota timnya
adalah mahasiswa Komunikasi UMM yang sedang menempuh mata kuliah Praktikum
Event Public Relations. Tugas praktikum itulah yang mengharuskan mereka membuat
program bermanfaat untuk masyarakat dengan menggandeng klien dari perusahaan
swasta atau pemerintah.
"Kami harus membuat sebuah event yang
bisa mencakup semuanya, partisipasi masyarakat, kebersihan, keindahan,
kreativitas, dan yang penting kontinuitas," tutur Nabila.
Maka pilihan jatuh pada membuat program kerja
bakti bersih-bersih, mengecat pagar, dan membuat mural. Tetapi kapasitas
mahasiswa yang hanya sekelompok kecil membuatnya tidak maksimal.
Guys Pro-pun mencari akal lagi agar gerakan
itu semakin masif. "Atas bimbingan dosen, kami berusaha mencari sponsor.
Pilihan kami jatuh pada produsen cat di Malang yang memproduksi cat merk
Decofresh," ujar Nabila.
Gayung bersambut, tak disangka, pihak PT
Indana Paint sangat tertarik dengan proposal Guys Pro. Pemilik cat merk
Decofresh ini siap menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility
(CSR)-nya untuk program ini.
Mereka manamainya sebagai "Decofresh
Warnai Jodipan". Tak kurang 2 ton cat dihabiskan untuk menyulap kampung di
bantaran sungai itu.
Berbagai elemen masyarakat dilibatkan untuk memulai
bersih-bersih dan pengecatan lingkungan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan