Ekonomi/Bisnis

Khamis, 19 Oktober 2023

Orang Rempang Puisi karangan Tarmizi Rumahitam, Batam.

Oleh Nik Abdul Rakib Bin Nik Hassan

Semasa mengikuti acara Pertemuan Penyair Nusantara ke XII di Kuala Lumpur. Pihak penganjur menghadiahkan sebuah buku kepada peserta di acara tersebut. Buku itu tajuknya “Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara ke 12 Luka, Cinta, Damai”. Di buku Antologi itu Sdr. Tarmizi Rumahitam dari Batam, Kepulauan Riau, Indonesia menulis sebuah Puisi tajuknya “Orang Rempang”. Puisinya isi kandungan adalah seperti berikut:


Bismillahirahmanirrahim

Salam pada alam, langit dan bumi

Salam orang Rempang


akulah orang Rempang

zuriat askar Raja Haji yang terbilang. Menghadang badai dan gelombang hingga ke Teluk Ketapang. Masa itu 1782 hinggakan 1784, tersebut dalam sejarah, perang Riau satu. Rempang, Galang dan Bulang kokoh menghadang serangan datang, lalu balek menerjang menyerang.


1784 hinggakan 1787, Sultan Mahmud Riayatsyah kembali gelorakan perlawanan pada kompeni penjajah. Orang Rempang, Galang dan Bulang askar Melayu terbilang kembali ke medan juang, membela negeri bersama daulat sultan dijunjung tinggi.


Akulah orang Rempang, akulah orang Galang, dan Bulang, pewaris semangat Tuah, Jebat dan Nadim yang kini menghadang kekuasan zalim yang datang dengan janji janji dan investasi, tapi nak habisi kampung kampung kami, kampung yang kami warisi ratusan tahun lamanya.


Dulu

Moyang kami bertikam lawan kompeni, tapi kenapa di musim ini, kami harus terusir dari kampung sendiri.


akulah orang Rempang, Bulang dan Galang, tak’kan beranjak dari tanah tempat berpijak, tanah warisan moyang wira wira gemilang, esa hilang, dua terbilang, tiada rela kampung kan hilang.


Rumahitam, Batam.

September 2023.


Foto-foto kampung-kampung tradisional tua orang Melayu di Pulau Rempang


Tiada ulasan:

Catat Ulasan