Jumaat, 23 Oktober 2015

ความเป็นมาของ Pertemuan Penyair Nusantara


โดย นิอับดุลรากิ๊บ บินนิฮัสซัน
จากข้อเขียนของเพื่อนนักกวี นักเขียนในประเทศอินโดเนเซียหลายๆคนมารวมกันจนกลายเป็นหนึ่ง

Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) pertama kali dihelat di Medan, Sumatera Utara. Penggagasnya Afrion. Dari Kota Medan, PPN berlanjut hingga tahun ini adalah yang ke 7.PPN dihelat sebagai upaya menghimpun para penyair se-Nusantara yang meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Bruneidarussalam, Thailand, atau diaspora Melayu.


PPN I berlangsung di Taman Budaya Sumatera Utara, Medan, pada 25-29 Mei 2007. Pada PPN II denga  tuan rumah masih Indonesia, berlangsung di Kediri, Jawa Tengah (29 Juni-3 Juli 2008).
  
Tahun berikutnya, PPN dilangsungkan di Malaysia, persisnya di Kualalumpur, 20-22 November 2008. Penajanya adalah Persatuan Penulis Malaysia (PENA), selanjutnya PPN IV dilaksanakan di Bandar Seri Begawai, Bruneidarussalam, 26-28 Juli 2010.


Dari Brunei, PPN V kembali ke Indonesia. Adalah Sumatera Selatan melalui Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS), Pertemuan Penyair Nusantara dilasungkan di Kota Palembang, 16-19 Juli 2011.


Kegiatan, kecuali seminar, berlangsung di hotel. Pembacaan puisi dilaksanakan di sejumlah perguruan tinggi (PT) di Palembang dengan menyertakan para pelajar dan mahasiswa. Sedangkan penutupan dilangsung di  di kawasan Sungai Musi.


Pada PPN V Sumatera Selatan, mulai diberlakukan kurasi karya. Bagi karya yang lolos seleksi kurator, berhak mendapatkan “tiket” mengikuti PPN V.Demikian pula PPN VI di Jambi, 28-31 Desember 2012, kurator juga ditunjuk, baik untuk mengkurasi karya puisi para penyair Nusantara, juga makalah yang hendak ditampilkan.


Tempat penyelenggaraan PPN VII di Singapura

Setelah dari Jambi, PPN VII sempat tertunda satu tahun. Tuan rumah, Singapura, tak bisa menghelat pada tahun 2013. Penundaan terjadi lagi pada tahun 2014, semula direncanakan pada Mei lalu, namun akhirnya disepakati 29-31 Agustus 2014.


Beragam tema diusung setiap perhelatan PPN, di antaranya “Potret Puisi Nusnatara Mutakhir” (Palembang, Sumatera Selatan), “Nusantara Dalam Perspektif Historis, Filosofis & Eksistensial" (Jambi), dan Menjejaki Akar Sejarah Kewibawaan & Perkembangan Dunia Perpuisian Nusantara" (Singapura).

Kecuali Singapura, PPN sebelumnya tidak dibatasi peserta dari luar negeri. Terpenting mendaftar langsung kepada panitia, untuk PPN di Malaysia dan Bruneidarussalam. Sedangkan Sumatera Selatan dan Jambi, kepesertaan ditentukan oleh lolosnya karya oleh kurator yang ditunjuk panitia setempat.

Sedangkan PPN VII di Singapura pada 29-31 Agustus 2014, jelas Ahmir Ahmad, kepersetaan dari luar negeri dibatasi jumlahnya. Penetepan penyair atas musyawarah panitia PPN VII.

Tiada ulasan: